Selasa, 16 Mei 2017

Ancaman Ransomware Berhasil Dihambat Pemuda 22 Tahun

Serangan ransomware berhasil dihambat sementara oleh lelaki berusia 22 tahun asal Cornwall, Inggris. Lelaki tersebut dikenal dengan nama Malware Tech atau dengan nama asli Marcus Hutchins.

Hutchins seperti pemuda kebanyakan yang suka menghabiskan waktu di depan komputer. Dia bahkan tidak menempuh pendidikan universitas. ”Saya berencana kuliah. Tetapi saya dapat tawaran pekerjaan dan saya terima. Saya benar-benar otodidak dalam mempelajari segala sesuatu,” katanya.

Pekerjaan utamanya memang menghalau dan menyembuhkan serangan virus komputer. ”Saya mencari jalan untuk menemukan dan menghentikan virus dalam berbagai jenis. Untuk melakukan itu, saya membongkar domain-domain yang tidak teregistrasi. Tahun lalu, saya berhasil mendaftarkan ribuan domain tersebut,” tulis Hutchins dalam blog-nya.

Pengetahuan itu lah yang membantunya menghentikan malware WannaCry. Tetapi, Hutchins menyebutkan kalau dia tidak sengaja menghentikan serangan WannaCry. ”Saya tidak sadar kalau dengan mendaftarkan domain yang saya temukan saya malah menghentikan malware itu. Jadi itu kebetulan,” katanya. ”Jadi, mungkin saya akan menambahkan kalimat “secara kebetulan menghentikan serangan cyber internasional” dalam resume saya,” sambungnya.
Walau sudah dihentikan, tetapi para ahli terus bekerja keras mencari tahu otak di balik cyber attack tersebut. Pasalnya, ancaman belum usai. Diduga ada dua jenis malware lain yang siap menyerang. Dan, dua malware itu lebih agresif dibandingkan WannaCry.
WannaCry muncul dari program dari National Security Agency (NSA) Amerika yang dicuri. Kemudian, salah satu tools dalam program itu dikembangkan menjadi WannaCry. Pihak yang mengklaim telah mencuri menamai dirinya The Shadow Brokers.
Virus yang kali pertama menyerang pada Jumat (12/5) itu masuk ke komputer melalui lampiran e-mail atau link website yang tidak jelas. Kemudian, menjalar ke seluruh komputer yang tersambung dengan sistem LAN (local area network). Setelah itu, mengenkripsi file sehingga terkunci tidak bisa dibuka. Sasaran mereka adalah komputer dengan sistem Microsoft Windows.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar